Aku masih berdiri menatap bisu yang terpatri pada lisanmu.
Meski pada beberapa kisah lalu banyak menyimpulkan silaumu.
Namun, kini kau tak lebih hanya sebatas ombak kacil pengacau pantai,
Entah apakah akibat dari derai ucapmu dalam pengagungan
Atau hanya suatu kebetulan yang telah dituliskan.
Aku ingin bertanya pada siapa perihal jawab yang menggenang
Karena mengenangmu bagai tikaman sadar pada nyaliku.
Maaf, tidak hanya bisu namun malu yang ku pancangkan kini dihadapanmu.
Assalamualaikum kataku menyapamu
Waalaikumussalam jawabmu tanpa melihatku.
Atas segala hadir aku harapkan melalu surat kasih
Mungkin sapa bisa sekaligus perisa jumpa, jumpa terkhir tentunya.
Daah!.
Rabu, 3 Januari 2024