Malian
2 min readJan 1, 2024
Hiruk pikuk literasi pada masanya, Selamat pagi bro: Daf, Rey, Lik, Qia dan Rex

Entahlah, sebenarnya saya sendiri tidak terlalu memahami perihal apa yang saya inginkan di awal tahun ini, membayangkan beberapa langkah besar maupun kecil untuk 12 bulan kedepan sepertinya masih terlalu abu-abu untuk dipaksakan putih, hitam atau bahkan carut marut dengan ribuan warna yang menggoda atau bahkan memuakan.

Karena hidup terlalu dipenuhi spontanitas untuk dipahami sebagai rangkaian strategi taktis yang berjalan sempurna sesuai etika pemikiran dan perencanaan kita sebagai aktor utama dalam kisah kehidupan masing-masing. banyak andil tuhan yang musti kita perhitungkan, musti kita usahakan untuk sejajar dengan kehendaknya.

Sulit memang menentukan apakah apa yang kita hendaki telah sejajar dengan kehendak tuhan atau bahkan ternyata malah bertentangan. apa yang sebelumnya kita harapkan untuk mendapat suatu keberkahan, kerena bertentangan ternyata malah yang kita dapatkan hal yang berkebalikan dari keberkahan itu sendiri “Musibah” atau ketidak berkahan.

Ya, terlepas dari iming-iming eskatologi yang sedikit banyaknya memberatkan niat luhur mood kita yang terkadang terlalu liar untuk diduduk rapikan. saya sendiri, mencoba untuk mengalir apa adanya, mencoba asyik berenang sejauh dan sedalam mungkin pada rutinitas tulis menulis yang menyenangkan.

Berharap bahwa keputusan untuk membungkus dan menyimpan banyak hal dalam media ini merupakan suatu Washilah untuk menyelaraskan kehendak saya dengan kehendak tuhan sebagai pemangku gelar Sang Perencana.

Tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada tenggelam dan hanyut dalam pemikirannya sendiri, semakin jauh kita terbawa arus dan semakin dalam kita ditenggelamkan olehnya. Maka semakin kita akan menemukan esensi dari kehidupan kita sendiri”

— Malian,

Senin, 1 Januari 2024

Malian

Nyaman bermain dengan sekelumit permasalahan kesusastraan di kepalanya